Jul 25, 2013

Lebaran terindah, kau dan keluargaku

Saat-saat terindah, ketika kau ada di antara keluargaku.. Apalagi, dalam suasana Hari Raya Idul Fitri.

Hari itu begitu berbeda, rasanya seperti Allah telah memberiku kebahagiaan yang telah lama ku tunggu dengan sabarnya. Entah ini hanya perasaanku saja, atau memang karena terlalu bahagianya, tak mampu ku ungkap rasanya.
Di hari kemenangan itu, ku jemput kau datang ke rumahku, merayakan hari kemenangan bersama keluarga besarku. Kau hadir dengan setelan baju warna favoritmu, biru.. Begitu sederhana namun terlihat cantik. Itulah mengapa ku begitu mengagumimu..
Satu per-satu mereka datang kerumahku, yang saat itu aku sedang bercanda dan bercengkrama denganmu di teras rumahku. Dengan tersipu malu dan terdiam, bersembunyi di balik punggungku. Kau melempar senyum ramah kepada mereka. Dan dengan tertawa kecil pun aku memintamu untuk menyalami mereka satu per-satu. Mungkin kau merasa lelah, karena banyak keluargaku yang datang.
Seketika, hari itu hujan. Saudara-saudaraku pun beberapa pamit pergi mengunjungi rumah saudara lainnya.
Sementara kita menghabiskan waktu, menikmati nyanyian rintik hujan yang jatuh membasahi bumi. Tak senada namun saling menyusul jatuhnya. Dawai hujan jatuh di setiap aspal, tanah, daun, rumput dan genting. Menghasilkan nada naik-turun dan berbeda setiap saat.
Bercanda dan bercengkrama denganmu begitu ku nikmati suasana seperti itu. Senyummu yang mampu membuat otot pipiku kaku karena selalu tersenyum. Candamu yang mampu membuat lelah mulut ini karena tertawa. Liuk gerak tubuhmu ketika bercanda membuatku geli dan ingin tertawa.
Aahhh, semua tentangmu begitu indah..
Mungkin itu yang akan ku nyanyikan untukmu, Begitu Indah dan Bidadari..
Andai setiap hari bisa bersamamu...............
Namun hari itu begitu indah, di hari kemenangan itu, Lebaran terindah, kau dan keluargaku.....

# MIMPI MALAM ITU #

Jul 14, 2013

Bidadari - Padi

Intro : G F G F, 2x

D     C            Em
aroma wangi surgawi,
       F       G
sirami jiwaku ini
         C             Em
bagai bunga yang terindah.
        F             G F G F
merekah dan tetap suci,

G         C             Em
seribu wajah yang terlintas
                F               G
hanya satu yang ada di dalam hati
         C         Em       F         Em
janjikan ketulusan cinta abadi selamanya
         D            C           Em
kuyakin dan pasti kau ada di benakku
           D          C      G
ku takkan berhenti menunggumu

[Reff]

C      G
bidadari,
C        Em        D          G
hadirlah malam ini dalam mimpiku
C      G
bidadari,
C          Em            B          Am
senyumilah kau kini sambutlah rinduku
G F G F 2x

G            C           Em
sepenggal bulan kan kembali,
           F            G
menjadi purnama yang terang
G        C           Em     F
seterang hati dan jiwamu oh bidadariku

D          Em           D
mungkinkah aku bisa menyapamu
  C           D
meraih semua imajimu
   F
bercanda bercinta bersama
G F G F 2x, G

G C    G
bidadari,
C          Em       F         G
hangatkan jiwaku bersama cintamu
C     G
bidadari,
C        Em         F        G
sadarkan ragaku selamatkan aku

Interlude : G C G C Em F, G C 4x, G

Jul 13, 2013

In it For Love - Richie Sambora

Love is a road
Forever winding
Where it leads us I don't know
In it together
For better or worse
Searchin' for our pot of gold

Time leaves a trail of broken hearts
So many arrows just keep missing
Their mark - but baby that ain't us

Nothin' else matters if you're in it for love
Together we can only go higher
We can reach any rainbow that we're
Dreamin' of
Nothin' else matters at all
When you're in it for love

We'll share in the laughter
We'll share in the tears
In the promises we keep
Life can be crazy

Love can be cruel
But it's always been a two way street
You try to give it all you have to give
So many people don't know how to forgive
But baby that ain't us

Nothin' else matters if you're in it for love
Together we can only go higher
We can reach any rainbow that we're
Dreamin' of
Nothin' else matters at all
When you're in it for love

Jul 11, 2013

Kisah pengemis buta masuk Islam karena disuapi Rasulullah

Ketika Rasulullah tinggal di Makkah, terdapat seorang pengemis Yahudi buta yang berada di ujung pasar. Dia selalu berkata kepada orang yang lewat untuk menjauhi Rasulullah.

"Wahai saudaraku, jangan kau dekati Muhammad. Dia itu gila, pembohong, tukang sihir, apabila kalian mendekatinya, kalian akan dipengaruhinya," kata pengemis buta itu/

Setiap pagi Rasulullah pergi ke ujung pasar dan membawakan makanan untuk pengemis buta itu. Rasulullah kemudian menyuapi pengemis tua itu, meski selalu mendapat pesan untuk tidak mendekati Muhammad.

Setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi orang yang menyuapi si pengemis buta. Kebiasan Rasulullah terdengar oleh Abu Bakar, dari putrinya, Aisyah.

Abu Bakar kemudian menjalankan kebiasaan Rasulullah itu dan memberi makanan kepada si pengemis buta. Tapi, si pengemis buta malah membentak.

"Siapa kau?" kata pengemis buta itu dengan nada tinggi.

"Aku orang yang biasa menyuapimu," jawab Abu Bakar.

"Bukan, kau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila dia datang kepadaku, tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Dia selalu menyuapiku dengan terlebih dulu dia haluskan makanan itu dengan mulutnya kemudian diberikan kepadaku," kata pengemis itu.

Mendengar perkataan itu, Abu Bakar tidak sanggup menahan tangis. Akhirnya dia menangis di depan pengemis buta itu.

"Aku memang bukan orang yang biasa datang kepadamu. Orang yang mulia itu, yang biasa menyuapimu telah tiada. Dia adalah Muhammad Rasulullah SAW," kata Abu Bakar sambil terisak.

Si pengemis buta pun menangis. "Benarkah demikian? Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, dia tidak pernah memarahiku, sedikitpun, dia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi. Dia begitu mulia," kata dia.

Usai berkata demikian, si pengemis buta itu kemudian bersyahadat di hadapan Abu Bakar.
(Disarikan dari buku 'Kisah Orang-orang Sabar' Nashiruddin)

Where are you now - Jimmy Harnen


All alone tonight im calling out your name
Somewhere deep inside this part of you remains
Images of love take me back in time
I don't know how it started
Or why it ever had to end

Something stepped inside
We didn't let it in
It's keeping us apart
Where are you now

Where are you now
Is someone there tonight
Holding what was mine
Where are you now
You wonder where I am
Are you really feeling fine
[ Lyrics from: http://www.lyricsty.com/jimmy-harnen-where-are-you-now-lyrics.html ]
Going through my life without you by my side
You're the only thing that keeps going through my mind
And nothing that I do can take the place of you

Where are you now
Is someone there tonight holding what was mine
Where are you now, do you wonder where I am
Are you really feeling fine

Ooh thinking about you girl
There's gotta be a place for me
Somewhere in your heart

All alone tonight I'm calling out your name
Somewhere deep inside this part of you remains
Images of love and where are you now

Where are you now
Is someone there tonight holding what was mine
Where are you now
You wonder where I am, I need you here tonight.

Luluh, Sekali lagi..

Malam itu hujan, namun masih terang ketika sore aku berangkat menuju Jogja dari kota Purworejo. Sendiri menempuh perjalanan menggunakan sepeda motor roda 2, segera bergegas menghindari hujan.
Karena esok harinya aku harus datang ke kantor lebih awal memulai meeting rutin setiap awal bulan.
Sungguh bersemangat aku memacu roda 2 ku dari tengah kota purworejo menuju Jogja, tak lain karena malam itu aku akan bertemu dengan seorang gadis yang pernah menjadi pujaanku.
Sekitar satu setengah jam, aku sampai di kota jogja, aku sedikit mengeluh mendapati kondisi cuaca yang setadinya cerah, berubah gelap. Kota ini berselimut awan abu-abu pekat, sedikit demi sedikit, gerimis mulai menghampiri, tertiup angin dari arah utara ke seluruh penjuru mata angin di kota Jogja.
Ku putar kendali gas motorku lebih dalam lagi, semakin cepat laju motorku menuju kost-kostan di daerah Jl. Raya Magelang, Sleman. Yogyakarta.
Bersyukur, tak sekujur tubuh dan pakaianku basah karena hujan. Hujan baru deras ketika aku sampai di kostan.
Menjelang maghrib, hujan tak kunjung berhenti. Perasaan takut kehilangan kesempatan bertemu dengannya pun menghantuiku. Karena malam itu, aku akan memberikan sebuah kado ulang tahun untuknya, yang sekitar 2 bulan lalu berulang tahun.
Kami memang sangat jarang sekali bertemu. Pertemuan terakhir kami-pun ketika ada seorang temanku berkunjung ke kota Jogja, dan aku menemaninya berkeliling, dan aku ajak wanita itu untuk bertemu dengan temanku itu. Sekitar November tahun lalu.
Sekarang sudah juni, sudah 7 bulan kami tak bertemu. Bahkan untuk komunikasi pun sangat jarang sekali.
Karena kami masing-masing sibuk dengan urusan perkuliahan. Dia disibukkan dengan urusan skripsi. Aku pun juga begitu, namun aku lebih berat juga dengan beban pekerjaan yang kupunya selain mengurusi skripsi kuliahku yang bisa dibilang sudah molor 2 tahun.
Harap-harap cemas menghantuiku, sekitar pukul 7 malam, hujan sudah agak reda. Jarak tempuh untuk ke tempat dia kost sekitar 10 menit. Masihkah disekitaran kostnya hujan?
Tapi apa boleh dikata, hanya karena hujan tak akan menghalangiku untuk menemuinya. Mungkin hanya dia yang akan melarangku bertemu dengannya jika harus bermandikan hujan.
Sekitar pukul 7.30 malam aku sampai ke tempatny, lalu ku ajak dia kongkow di salah satu tempat #ngopi di kota #Jogja yang ramai dikunjungi mahasiswa. Karena tempatnya yang nyaman dan makanannya pun tidak mahal, cocok untuk kantong pelajar.
Cukup lama kami menghabiskan waktu dan kopi serta french fries dan nugget berduaan, tanpa memperdulikan orang disekitar kami.
NYAMAN, itulah yang kurasakan ketika bersama dengannya, berbincang dengannya, seputar kehidupan yang kami jalani selama tidak berjumpa.

Perasaan itu pun kembali lagi, hadir lagi dalam benak ini. Rasa sayang kepadanya yang sejak 7 tahun yang lalu pernah singgah. Ketika kami masih duduk di bangku SMA. Rasanya, aku ingin memeluknya erat dan mengatakan betapa sayangnya aku pada dirinya.
Perasaan itu masih kupendam, belum terungkapkan untuknya. Semoga "Friend Zone" tidak membatasi perasaan ini.
Aku ingin memilikinya, mencintainya dengan sepenuh hatiku, berjuang untuknya, untuk hidup kami.
Sungguh aku menyukainya. Setiap geraknya, candanya, tawanya, terutama, saat kami bertemu, aku sangat menyukai caranya ketika menjabat tanganku. Tak hanya memegangnya, dia menempelkan tanganku di pipinya yang halus dan lembut.
Sekali lagi... aku luluh dengan caranya menjabat tanganku itu, caranya dia salim kepadaku, layaknya seorang adik kepada kakaknya begitu dekat..
Sekali lagi.... aku luluh dengan candanya, tatap matanya, bulu matanya yang lentik....
Sekali lagi... aku luluh, ingin mencintainya, memilikinya.. melindunginya dari dunia yang fana ini..
bilang pada orang tuanya, aku ingin memilikinya................
Bismillahirrahmannirrahim..
Ya Allah, kabulkanlah doa hambamu yang lemah dan tak berdaya ini, kuatkan hati hamba untuk selalu istiqomah kepadamu.
Jadikan aku manusia yang selalu taat kepadamu, dekatkan kami, jika kami berjodoh, jadikanlah kami sepasanag kekasih yang ENGKAU ridhai di bumi dan syurgaMU.. Aamiin...
Newer Posts Older Posts Home

Entry Populer

@Aslipoerworedjo

Pages

 

Followers

 

Well Done

yrachmadfajar.blogspot.com

Templates by Nano Yulianto | CSS3 by David Walsh | Powered by {N}Code & Blogger